Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan

Achmad Putra Kitabaridha
50414135
achmadputrak@gmail.com
Dosen : Lukman Ihwana
1. Pengertian Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan adalah konsep-konsep
yang berhubungan satu sama lain. Penduduk bertempat tinggal di dalam suatu
wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, dan berkemungkinan akan
terbentuknya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Demikian pula hubungan
antara masyarakat dengan kebudayaan, ini adalah hubungan dwi tunggal, yang
merupakan kebudayaan adalah hasil dari masyarakat. Kebudayaan bisa terlahir,
tumbuh, dan berkembang dalam suatu masyarakat, sebaliknya tidak ada suatu
masyarakat yang tidak didukung oleh kebudayaan. Jadi, hubungan antara
masyarakat dan kebudayaan merupakan hubungan yang saling menentukan.

Penduduk adalah
orang-orang yang mendiami suatu wilayah tertentu, menetap dalam suatu wilayah,
tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
Masyarakat adalah suatu
kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya
dalam kehidupan sosialnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial
yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Hal yang terpenting dalam
masyarakat adalah pranata sosial, tanpa pranata sosial kehidupan bersama
didalam masyarakat tidak mungkin dilakukan secara teratur. Pranata sosial
adalah perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota
masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
Kebudayaan adalah hasil
budi daya manusia, ada yang mendefinisikan sebagai semua hasil karya, rasa, dan
cipta masyarakat. Karya manusia menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan, sedangkan rasa mewujudkan segala norma dan nilai untuk mengatur
kehidupan dan cipta merupakan kemampuan berpikir dan kemampuan mental yang
menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
2. Keterkaitan Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Dari pengertian di atas
dapat ditarik kesimpulan bahwa Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan mempunyai hubungan
yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan
manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Sedangkan
masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu
wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam
wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan
kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan
baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. Oleh karena itu penduduk,
masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan
sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi
kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri
khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.

Masyarakat dan
kebudayaan terus berkembang dari masa ke masa. Pada zaman dahulu, manusia hidup
berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya, masyarakat yang hidup dalam
keadaan yang seperti ini di sebut dengan masyarakat nomaden. Mereka berpindah
ke tempat lain jika bahan makanan yang ada di daerah mereka telah habis. Namun,
seiring dengan waktu mereka mulai belajar untuk melestarikan daerah di mana
mereka tinggal. Mereka mulai bercocok tanam dan berternak untuk melangsungkan
kehidupan mereka. Hingga saat ini kegiatan bercocok tanam ( bertani ) menjadi
ciri khusus masyarakat Indonesia dan dengan demi kian Indonesia di sebut dengan
negara agraris, karena sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani
hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangannya sendiri.
Masyarakat zaman
dahulu pun meninggalkan hasil kebudayaan yang beraneka ragam, mulai dari
peralatan, bahasa, lagu, bangunan – bangunan, hingga berbagai macam upacara
adat. Hasil kebudayaan pada zaman prasejarah merupakan benda – benda tua yang
terbuat dari batu – batu alam dan tulang – tulang binatang. Alat – alat
tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba,
masyarakat mulai tumbuh dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan –
peraturan yang berlaku dan mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka
hidup di bawah pimpinan raja yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan.
Pada zaman ini masyarakat mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas
jika dibandingkan dengan masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka
yang dulu hidup dengan menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah
apa yang mereka sebut sebagai Tuhan. Kepercayaan yang berkembang pada zaman ini
adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat
besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi
kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat
istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni
berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun
budha yang di bangun pada zaman ini.
Zaman madya ditandai
dengan masuknya agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di
Indonesia. Agama Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi
perkembangan kebudayaan di Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi
perkembangan bangunan – bangunan dan karya seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru di mulai
sejak masuknya pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih
berlangsung. Proses berkembangnya kebudayaan pun masih terus berlangsung. Zaman
baru membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara
berpakaian, bentuk bangunan dan lain – lain. Kebudayaan yang berasal dari
luar pun tak hanya masuk, namun sebagian dari mereka bercampur dengan kebudayaan
asli Indonesia sehingga terciptalah suatu kebudayaan yang baru.
Kebudayaan sendiri
sebenarnya bergantung kepada bagaimana masyarakat itu tinggal dan berkomunikasi
dengan sesamanya. Dengan demikian setiap Negara memiliki kebudayaan yang
berbeda. Kebudayaan tidak akan pernah berhenti untuk berkembang selama
masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsungan hidupnya.
3. Kebudayaan dan Kepribadian

Kebudayaan dan
Kepribadian saling memiliki keterkaitan dalam kehidupan setiap manusia. Pada
hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan
yang lainnya. Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan penting dalam membentuk pola berpikir dan pola
pergaulan dalam masyarakat, yang berarti juga membentuk kepribadian dan pola
pikir masyarakat tertentu. Budaya mencakup perbuatan atau aktivitas sehari-hari
yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka,
kepercayaan, dan ideology yang mereka anut.
Budaya secara harfiah
berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah,
mengolah, memelihara ladang (menurut Soerjanto Poespowardojo 1993).Selain itu
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Adapun menurut istilah
Kebudayaan merupakan suatu yang agung dan mahal, tentu saja karena ia tercipta
dari hasil rasa, karya, karsa, dan cipta manusia yang kesemuanya merupakan sifat
yang hanya ada pada manusia.Tak ada mahluk lain yang memiliki anugrah
itu sehingga ia merupakan sesuatu yang agung dan mahal.
Menurut
Koentjaraningrat budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri
manusia dengan cara belajar.
Pengertian
Kepribadian dan kebudayaan
Kepribadian merupakan
faktor kunci dalam mendefinisikan keunikan individu dan tentu saja membentuk
individu melalui kehidupan.
Dari berbagai definisi
dapat diperoleh kesimpulan mengenai pengertian kebudayaan yaitu sesuatu yang
akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Budaya adalah cara hidup. Budaya tidak hanya
nilai-nilai sadar kita, tetapi juga ini asumsi kita tentang Manusia melihat dan
percaya sesuai dengan perkembangan budaya mereka. Budaya merupakan salah satu
faktor penting dari model kepribadian.
Studi budaya dan kepribadian berusaha untuk
memahami pertumbuhan dan perkembangan identitas pribadi atau sosial yang
berkaitan dengan lingkungan social sekitarnya. Fitur budaya suatu masyarakat
menghasilkan ciri khas tertentu dalam sosialisasi anak-anak. Dengan menggunakan
beberapa elemen sosialisasi umum dan mekanisme, ada kemungkinan terbentuk fitur
umum dari kepribadian atau konfigurasifitur kepribadian khas bagi anggota
masyarakat.
4. Kebudayaan Barat
Dewasa ini kebudayaan
barat sedang naik daun, termasuk di negara kita Indonesia. Pada dasarnya, kebudayaan barat banyak memberikan dampak positif dalam berbagai bidang.
Akan tetapi, jika masuknya kebudayaan barat itu tidak kita saring atau kita
terima secara mentah begitu saja juga dapat memberikan dampak negatif
dalam beberapa bidang kehidupan. Sekarang ini banyak hal-hal baru yang mengacu
pada kebudayaan barat. Sedangkan kebudayaan tradisional sedikit demi sedikit
mulai tereleminasi karena kalah popularitas dengan kebudayaan barat.
Dampak
positif yang dapat kita ambil dari kebudayaan barat misalnya :
a) Kemajuan teknologi
mereka (orang-orang barat) yang sudah semakin maju dapat membantu kita
memudahkan dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dengan bantuan alat-alat
elektronik canggih yang mereka ciptakan.
b) Dalam bidang
politik, Negara barat cenderung menggunakan sistem demokrasi. Hal
itu menginspirasikan pemerintahan Negara kita untuk mengunakan sitem
pemerintahan yang terbuka dan demokratis.
c) Dalam bidang sosial
budaya kita dapat meniru pola berpikir mereka yang baik seperti etos kerja yang
tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa barat yang sudah maju untuk
meningkatkan kemajuan bangsa.
Sedangkan
Dampak negatif yang ditimbulkan dari
kebudayaan barat diantaranya :
a) Generasi muda
sekarang lebih suka meniru gaya orang-orang barat, misalnya trend mode
berbusana. Anak muda zaman sekarang lebih suka menggunakan barang-barang
eksport dan berbusana yang minim-minim sehingga menyebabkan kurangnya rasa
cinta terhadap produk dalam negeri.
b) Munculnya sikap
individualisme yang menimbulkan ketidak pedulian antar perilaku sesama warga.
Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan
bangsa.
c) Pergaulan masyarakat
barat yang bebas mulai memengaruhi budaya Indonesia yang sebelumya lebih
beradab. Kebebasan yang kelewat batas itu sebenarnya tidak cocok dengan
nilai-nilai kebudayaan kita. Misalnya saja free sex yang sekarang ini marak
terjadi di Negara kita. Padahal hal itu sangat bertentangan dengan kebudayaan
kita yang menjunjung tinggi norma kesusilaan.
d) Kurangnya rasa
hormat tehadap orangtua dan tidak peduli terhadap lingkungan juga
merupakan dampak yang ditimbulkan dari kebudayaan barat yang menganut kebebasan
sehingga mereka bertindak sesuka hatinya.
Daftar Pustaka
http://lalayulia.blogspot.com/2011/10/pengertian-penduduk-masyarakat-dan.html
http://gakhansa.blogspot.com/2012/03/pengertian-penduduk-masyarakat-dan.html
http://harrypahwandi.wordpress.com/2011/12/23/kebudayaan-dan-kepribadian/
http://saly-enjoy.blogspot.com/2011/12/p-ada-kesempatan-kali-ini-saya-membuat.html
http://celoteh-galang.blogspot.com/2012/10/apa-penduduk-masyarakat-kebudayaan.html

0 komentar:
Posting Komentar